Mengenal Static Routing (Routing Statis) Menggunakan Cisco Packet Tracer

Mengenal Static Routing (Routing Statis) Menggunakan Cisco Packet Tracer
Mengenal Static Routing (Routing Statis) Menggunakan Cisco Packet Tracer

Di Googling - Routing adalah Suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.

sehingga routing adalah sebuah teknik dalam pengiriman paket data melalui jalur yang telah ditentukan berdasarkan table-table routing yang tersedia pada konfigurasi. Kemudian ada lagi yang disebut dengan istilah protocol routing yang merupakan aturan dalam penentuan pengiriman paket data tersebut dalam kasus ini tentunya ketika memasuki jaringan yang berbada maka akan bertemu dengan aturan yang berbeda pula, disinilah letak sebuah routing protocol.

Static routing (Routing Statis)

        Adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil.

Keuntungan Static Routing:

  • Tidak ada overhead/(waktu pemrosesan) pada CPU router. Artinya kita dapat membeli router yang lebih murah dari pada jika memnggunakan routing dinamis.
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan diantara router, artinya dapat menghemat biaya untuk link WAN.
  • Roting statis menambahkan keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengizinkan akases routing ke network tertentu saja.

Kerugian Static Routing:

  • Administrator harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi  router dengan benar.
  • Jika sebuah internetwork ditambahkan ke internetwork harus menambahkan sebuah router secara manual.
  • Routing tidak sesuai untuk network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan yang sulit.

Cara kerja routing statik ada 3 bagian, yaitu:

  • Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
  • Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan. Ada
  • beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
  • Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
  • Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
  • Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Informasi yang dibutuhkan Router

  • Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat host yang akan dirouting.
  • Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
  • Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
  • Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
  • Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.

Syntax Routing Statis

IP route [ network tujuan] [mask] [alamat hop selanjutnya atau outinterface] [administrative distance] [permanent]

Benkut ini penjelasan masing-masing parameter dari perintah ip raute:

  • Parameter netwark, mengatur alamat network, subnetwork, atau host. Parameter mask, mengatur subnet mask. Pararneter address, mengatur alarnat IP dan router nors berikutnya.
  • Parameter Interface, menentukan nama dan interface yang digunakan untek mengakses jaringan tujuan. Interfaee harus berupa interface point-to-point.
  • Parameter distance, bersifat opsional menentukan nifai administrative dista nce (AD). 
  • Parameter permanen, bersifat opsional rnenentukan route tidak akan dihapus meskipun jlka interface dalarn keadaan shutdown.

Apa itu Cisco Packet Tracer?

       Yaitu sebual tool atau program yang memungkin kita belajar tentang desain jaringan komputer dengan standar Cisco sehingga saat terjun di lapangan kita tidak kaget. Hal ini merupakan simulasi apa yang akan dilakukan saat kita membangun sebuah jaringan komputer.
Sesuai judul di atas, kita akan membahas tentang static dan dynamic routing di Cisco Packet Tracer. Berikut ini skenario/topologi jaringan yang akan dibangun :

Langkah Langkah Konfigurasi Routing Static dan pengenalan WAN

       Pada simulasi ini akan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer yang langkah-langkahnya seperti berikut:

Konfigurasi Routing Static

  • Hubungkan Router 1 dengan Router 2 menggunakan kabel DCE dari Router 1 Serial 0/0/0 ke Router 2 Serial0/0/0
  • Lalu hubungkan Router 2 Serial 0/0/1 ke Router 3 Serial 0/0/0
  • Lalu buat koneksi Perangkat Router ke PC menggunakan kabel Cross Over seperti gambar diatas
  • Lalu berikan IP masing-masing di setiap PC sesuai dengan gambar
  • Diawal lampu akan berwarna merah setelah selesai konfigurasi maka lampu secara otomatis akan berubah menjadi warna hijau
  • Konfigurasi Clock Rate hanya dilakukan 1x di setiap kabel DCE bukan DTE

Router 1:

  • Matikan Router sampai lampu keadaan mati

Konfigurasi Routing Static

  • Lalu drag and drop WIC2T ke slot serial dan hidupkan router kembali

Konfigurasi Routing Static

  • Selanjut nya pilih CLI dan muncul keterangan continue with configuration dialog (y/n) tekan menggunakan keyboard huruf N

 Konfigurasi Routing Static

  • Muncul keterangan press return to get started ( tekan enter )
  • Lalu ketikan perintah
  • Enable ( Tekan Enter )
  • Configuration terminal ( Tekan Enter )
  • Hostname R1 ( Tekan Enter )
  • Interface s0/0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • Clock rate 64000 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • Inter fa0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • Lalu berikan IP pada PC 192.168.1.2 dengan Subnet 255.255.255.0

Router 2:

  • Matikan Router sampai lampu keadaan mati

 Konfigurasi Routing Static

  • Lalu drag and drop WIC2T ke slot serial dan hidupkan router kembali

 Konfigurasi Routing Static

  • Selanjut nya pilih CLI dan muncul keterangan continue with configuration dialog (y/n) tekan menggunakan keyboard huruf N

 Konfigurasi Routing Static

  • Muncul keterangan press return to get started ( tekan enter )
  • Lalu ketikan perintah
  • Enable ( Tekan Enter )
  • Configuration terminal ( Tekan Enter )
  • Hostname R2 ( Tekan Enter )
  • Interface s0/0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.2.2 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • Inter fa0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • inter s0/0/1 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.4.1 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • Clock rate 64000
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • Lalu berikan IP pada PC 192.168.3.2 dengan Subnet 255.255.255.0 ( Tekan Enter )

Router 3:

  • Matikan Router sampai lampu keadaan mati

Konfigurasi Routing Static

  • Lalu drag and drop WIC2T ke slot serial dan hidupkan router kembali

Konfigurasi Routing Static

  • Selanjut nya pilih CLI dan muncul keterangan continue with configuration dialog (y/n) tekan menggunakan keyboard huruf N

 Konfigurasi Routing Static

  • Muncul keterangan press return to get started ( tekan enter )
  • Lalu ketikan perintah
  • Enable ( Tekan Enter )
  • Configuration terminal ( Tekan Enter )
  • Hostname R3 ( Tekan Enter )
  • Interface s0/0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.4.2 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali )
  • Inter fa0/0 ( Tekan Enter )
  • Ip address 192.168.5.1 255.255.255.0 ( Tekan Enter )
  • No shut down ( Tekan Enter 2kali)
  • Lalu berikan IP pada pc 192.168.5.2 dengan subnet : 255.255.255.0 ( Tekan Enter)

Nb: Hasil pengujian setiap PC ke router harus Successful jika failed periksa kembali konfigurasinya



       Demikian Informasi mengenai Mengenal Static Routing (Routing Statis), semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan terimakasih sudah berkunjug di Website digoogling.com yang menginformasikan tentang artikel Static Routing Cisco Packet Tracer ini.