Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client pada Mikrotik

Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client pada Mikrotik
Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client pada Mikrotik

Di Googling -Jaringan komputer merupakan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan komputer untuk berkomunikasi dengan cara bertukar data. Pengelolaan jaringan komputer dapat dilakukan dengan menggunakan protokol yang disebut DHCP. DHCP sendiri adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah layanan yang memungkinkan perangkat  mendistribusikan IP Address secara otomatis kepada host dalam sebuah jaringan. Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server dan lain-lain. Sebelum lebih lanjut kepembahasan berikutnya kita harus memahami dan mengerti fungsi dari DHCP ini.

DHCP Server dengan DHCP client masih menjadi pertanyaan bagi beberapa orang. Keduanya ini sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Server akan menyediakan segala keperluan dalam jaringan termasuk untuk penyiapan IP address. Sedangkan client berperan sebagai komponen yang membutuhkan layanan server itu sendiri.

Perbedaan DHCP Server dan Client

DHCP Server

       DHCP Server adalah perangkat yang memberikan dan mengatur pembagian alamat IP kepada pengguna secara otomatis. Selain IP address, server juga akan mengirimkan default Gateway, netmask, NTP server, dan IP DNS.

Namun IP address yang DHCP berikan memiliki waktu kedaluwarsa bisa dalam hitungan jam atau tahun sehingga perlu pembaruan secara otomatis. Melalui server yang sama, clien akan mendapatkan perpanjangan alamat IP secara otomatis dengan nomor IP yang sama.

DHCP Server adalah perangkat yang memberikan dan mengatur pembagian alamat IP kepada pengguna secara otomatis. Selain IP address, server juga akan mengirimkan default Gateway, netmask, NTP server, IP DNS dan lain-lain.

Namun IP address yang DHCP berikan memiliki waktu kedaluwarsa bisa dalam hitungan jam atau tahun sehingga perlu pembaruan secara otomatis. Melalui server yang sama, clien akan mendapatkan perpanjangan alamat IP secara otomatis dengan nomor IP yang sama.

Fungsi DHCP Server :

1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP

        Secara umum, fungsi dari perangkat ini adalah untuk mengelola dan memudahkan distribusi alamat IP ke komputer client. Proses pendistribusian ini dapat dilakukan kepada banyak perangkat sekaligus secara otomatis. Artinya, Anda tak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer.

2. Mencegah IP Conflict

        IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan.

Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat diminimalisir. Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan sangat baik sehingga kemungkinan mendapatkan kesalahan yang kecil.

3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis

        Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya mempunyai masa pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika, alamat IP masih digunakan tetapi masa pemakaian telah berakhir, Anda perlu memperbarui atau meminta alamat IP yang baru.

Dengan menggunakan DHCP, alamat IP dapat diperbarui kembali dengan secara otomatis tanpa perlu mengkonfigurasi jaringan kembali.  

4. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP

        Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan kembali oleh komputer client. Namun, untuk menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang tidak digunakan oleh komputer lain.

Dynamic Host Configuration Protocol server akan membantu Anda mengecek apakah alamat IP sedang off dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.

DHCP client

       DHCP client adalah perangkat yang meminta alamat IP karena tidak dapat mengonfigurasi sendiri. Setelah menerima alamat IP, perlu Anda ingat bahwa terdapat keterbatasan waktu dalam penggunaan server yang Anda dapatkan.

Jika sudah mendekati masa kedaluwarsa (leased period), clien harus mengajukan perpanjangan waktu sewa dan berharap mendapatkan alamat IP yang sama.ama.

Cara kerja DHCP Server dan Client            

        DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

  1. DHCPDISCOVER yaitu DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER yaitu Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian akan menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST yaitu Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP address dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK yaitu DHCP server akan merespons permintaan dari client dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada clien, dan memperbarui basis data database miliknya. Clien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, clien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Tahap di atas hanya berlaku bagi clien yang belum memiliki alamat. Untuk clien yang sebelumnya pernah meminta/mereques alamat IP address kepada DHCP server yang sama, dilakukan hanya tahap 3 dan tahap 4  saja, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut bertabrakan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada clien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada clien, sehingga alamat clien akan tetap dari waktu ke waktu.
Perlu diingat: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

Keuntungan menggunakan DHCP

        Keuntungan dari DHCP adalah memungkinkan kontrol jaringan yang cepat, terutama jika Anda menyiapkan jaringan yang sangat besar. Tanpa menggunakan DHCP, Anda harus melakukan konfigurasi jaringan secara manual pada setiap perangkat di jaringan.

Jika jaringan hanya dibagi 3 komputer, masih dimungkinkan untuk mengkonfigurasi satu-satu secara manual. Tetapi bagaimana jika memiliki ratusan komputer? atau bahkan ribu komputer untuk dikonfigurasi? Solusinya adalah dengan menggunakan DHCP, topologi jaringan dapat dibagi ke banyak perangkat secara otomatis. Manfaat lain yang dapat diberikan DHCP adalah kita hanya perlu mengatur server ketika topologi jaringan tersebut berubah.

Demikianlah pembahasan terkait Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client pada Mikrotik. Semoga artikel digoogling.com tersebut dapat bermanfaat!